Senin, 03 September 2012

Hakekat sembahyang


HAKEKAT SEMBAHYANG ( Sholat )
Berdiri menyaksikan diri sendiri, kita bersaksi dengan diri kita sendiri, bahwa tiada yang nyata pada diri kita hanya diri bathin (Allah) dan diri zahir kita (Muhammad) adalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT.
Hal ini terkandung dalam surat Al-Fatehah yaitu :
Alhamdu (Alif, Lam, Ha, Mim, Dal)
Kalimat alhamdu ini diterima ketika rasulullah isra’ dan mi’raj dan mengambil pengertian akan hakekat manusia pertama yang diciptakan Allah SWT. Yaitu : Adam AS. Tatkala Roh (diri bathin) Adam AS. Sampai ketahap dada, Adam AS pun bersin dan berkata alhamdulillah artinya : segala puji bagi Allah
Apa yang di puji  adalah :
Zat          (Allah)  
Sifat       (Muhammad) 
Asma’    (Adam) 
Af’al      (Manusia)


Jadi sembahyang itu bukan sekali-kali berarti :
Menyembah, tapi suatu istiadat penyaksian diri sendiri dan sesungguhnya tiada diri kita itu adalah diri Allah semata.Kita menyaksikan bahwa diri kitalah yang membawa dan menanggung rahasia Allah SWT. Dan tiada sesuatu pada diri kita hanya rahasia Allah semata serta.. tiada sesuatu yang kita punya : kecuali Hak Allah semata.
Sesuai dengan firman Allah dalam surat Al-Ahzab 72
Inna ‘aradnal amanata ‘alas samawati wal ardi wal jibal fa abaina anyah milnaha wa’asfakna minha wahamalahal insanu.
Artinya :
“sesungguhnya kami telah menawarkan suatu amanat kepada langit, bumi dan gunung-gunung tapi mereka enggan menerimannya (memikulnya) karena merasa tidak akan sanggup, lantas hanya manusia yang sanggup menerimanya”
Dan karena firman Allah inilah kita mengucap :
“Asyahadualla Ilaaha Illallah Wa Asyahadu Anna Muhammadar Rasulullah”
Yang berarti :
Kita bersaksi dengan diri kita sendiri bahwa tiada yang nyata pada diri kita sendiri hanya Allah Semata dengan tubuh zahir kita sebagai tempat menanggung rahasia Allah dan akan menjaganya sampai dengan tanggal yang telah ditentukan.
Manusia akan berguna disisi Allah jika ia dapat menjaga amanah Rahasia Allah dan berusaha mengenal dirinya sendiri.
Karena bila manusia dapat mengenal dirinya, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Allah.
Hadits Qudsi :
“MAN ARAFA NAFSAHU FAKAT ARAFA RABBAHU”
Artinya :
Barang siapa mengenal dirinya maka ia akan mengenal Allah
ALIF       ITU ARTINYA    : NIAT SEMBAHYANG
LAM       ITU ARTINYA     : BERDIRI
HA          ITU ARTINYA     : RUKU’
MIM      ITU ARTINYA      : SUJUD
DAL        ITU ARTINYA     : DUDUK
atau bisa juga kalau di kias lagi jadi Empat :
Berdiri  (alif=jalalullah),
Rukuk   (lam awal=jamalullah),
Sujud    (lam akhir=kaharullah),
Duduk   (haa=kamalullah),

menjadi nasar api, angin, air dan tanah dlm diri kita
Perkataan pertama dalam sembahyang itu adalah : Allahu Akbar (Allah Maha Besar) Perkata ini diambil dari peringatan ketika sempurnanya roh diri Rahasia Allah itu dimasukkan kedalam tubuh Adam AS. Adam AS. Pun berusaha berdiri sambil menyaksikan keindahan tubuhnya dan berkata : Allahu Akbar (Allah Maha Besar).
Dalam sembahyang harus memenuhi 3 syarat :
1. Fiqli (perbuatan)
2. Qauli (bacaan)
3. Qalbi (Hati atau roh atau qalbu)
MENGAPA KITA SEMBAHYANG SEHARI SEMALAM 17 RAKAAT :
Adalah mengambil pengertian sebagai berikut :
Hawa, Adam, Muhammad, Allah dan Ah

1. AH  itu menandakan sembahyang subuh…….”2”rakaat yaitu…Zat dan Sifat
2. ALLAH itu menandakan sembahyang Zohor “4” rakaat yaitu :Wujud,Alam,Nur dan Syahadat.
3. MUHAMMAD itu menandakan sembahyang Asar “4” rakaat yaitu : Tanah,Air,Api dan Angin.
4. ADAM itu menandakan sembahyang Magrib “3” rakaat yaitu :Ahda,Wahda,dan Wahdia.
5. HAWA itu menandakan sembahyang Isya “4” rakaat yaitu : Mani,Manikam,Madi dan DI.

MENGAPA KITA MENGUCAP DUA KALIMAH SYAHADAT 9 KALI DALAM 5 WAKTU SEMBAHYANG
Sebab diri bathin manusia mempunyai 9 wajah.
Dua kalimah syahadat pada :
1. Sembahyang SUBUH 1 kali itu memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIRUSIR (Rahasia didalam Rahasia)
2. Sembahyang ZOHOR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat SIR dan AHDAH
3. Sembahyang ASAR 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat WAHDA dan WAHDIA
4. Sembahyang MAGHRIB 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat AHAD dan MUHAMMAD
5. Sembahyang ISYA 2 kali memberi kesaksian pada wajah kita pada martabat MUSTAFA dan MUHAMMAD
MENGAPA KITA HARUS BERNIAT DALAM SEMBAHYANG
Karena : niat itu merupakan kepala sembahyang.

Hakekat niat letaknya pada martabat alif dan ataupun kalbu manusia didalam sembahyang itu kita lapazkan didalam hati :
Niat sbb :
“aku hendak sembahyang menyaksikan diriku karena Allah semata-mata.”
Dalilnya :
1. LA SHALATAN ILLA BI HUDURIL QALBI
Artinya : Tidak Sah Shalat Nya Kalau Tidak Hadir Hatinya (Qalbunya) 
2. LAYASUL SHALAT ILLA BIN MA’RIFATULLAH
Artinya :  Tidak Syah Sholat Tanpa Mengenal Allah
3. WAKALBUL MU’MININ BAITULLAH
Artinya : Jiwa Orang Mu’min Itu Rumahnya Allah 


4. WANAHNU AKRABI MIN HABIL WARIZ
Artinya :  Aku (Allah) Lebih Dekat Dari Urat Nadi Lehermu
5. IN NAMAS SHALATU TAMAS KUNU TAWADU’U
Artinya : Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. (H.R. Tarmizi)
6. AKI MIS SHALATA LI ZIKRI
Artinya : Dirikan Shalat Untuk Mengingat Allah (QS. Taha : 145)
Sedangkan :
1. Al-Fatehah ialah merupakan tubuh sembahyang
2. Tahayat ialah merupakan hati sembahyang
3. Salam ialah merupakan kaki tangan sembahyan
HAKEKAT AL-FATEHA DALAM SHALAT
Membersihkan hati dari syirik kepada Allah SWT
Mengingat kita bahwa tubuh manusia itu mempunyai 7 lapis susunan jasad yaitu :
1. Bulu
2. Kulit
3. Daging
4. Darah
5. Tulang
6. Lemak
7. Lendir
7 ayat dalam Al-Fatehah merupakan tawaf 7 kali keliling ka’bah.


HAKEKAT ALLAHU AKBAR DALAM SHALAT IALAH :
“Mengambil magna ucapan Nabi Adam AS. Ketika berdiri menyaksikan dirinya sendiri dan Nabi Adam AS. Mengucap kalimah Allahu Akbar.
Peristiwa ini merupakan tajali (perpindahan) diri rahasia Allah sehingga dapat di tanggung oleh manusia dengan 4 perkara yaitu :
1. Wujud
2. Ilmu                        
3. Nur 
4. Syahadat
Perkataan Allah pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat zat sedangkan perkataan “Akbar” pada Allahu Akbar mengandung magna atau martabat : sifat.


Jadi zat dan sifat itu tidak boleh berpisah, zat dan sifat sama-sama saling puji memuji.

DALAM SHALAT ITU JUGA MENGANDUNG HAKEKAT ZAKAT.
Hakekat zakat dalam shalat ialah :
Mengandung makna “ Pembersih hati “ dari pada syirik kepada Allah SWT.
“ iiya Kanak Budu Wa iiya Kanasta’in”
Hanya kepada Allah lah aku menyembah dan hanya kepada Allah lah aku mohon pertolongan.

HAKEKAT PUASA DALAM SHALAT :
1. Tidak Boleh Makan Dan Minum
2. Mata Berpuasa
3. Telinga Berpuasa
4. Kulit Berpuasa
5. Hati Berpuasa

HAKEKAT WHUDU ADALAH :  Ialah membersihkan diri sebelum menunaikan shalat :
Niat 
Membasuh Muka
Membasuh Tangan
Membasuh Kepala
Membasuh Telinga
Membasuh Kaki
Tertib

Hakekat Niat dalam Wudhu : ialah
“tiada wujud pada diriku hanya Allah semata”

Jadi Kita Mengisbatkan Hidup Kita, Ilmu Kita, Pandangan Kita, Penglihatan, Kuasa Kita, Kata-Kata Kita Semuanya Adalah Hak Allah Semata. (Ia Haiyun, Ia Alimun, Ia Sami’un, Ia Basirun, Ia Kadirun, Ia Maridun, Ia Mutakalimun Bil Hakki Illallah).

Hakekat Membersihkan Muka dalam wuduk ialah :
Membuang semua sifat : sombong angkuh, kemuliaan, kebesaran,yang ada pada diri manusia.

Hakekat Membasuh Tangan dalam wuduk ialah :
Membuang semua sifat-sifat aku berkuasa, aku orang kuat dan aku orang besar.

Hakekat Membasuh Kepala dalam wuduk ialah :
Membersihkan segala fikiran dari segala urusan dunia

Hakekat Membasuh Telinga dalam wuduk ialah :
Membersih segala pendengaran dari hal-hal yang tidak perlu

Hakekat Membasuh Kaki dalam wuduk ialah :
Kita harus membetulkan perjalanan kita hanya untuk satu tujuan yaitu : “Allah SWT” semata.

TERIMA KASIH
ZULKARNAIN BANDJAR

HAL HAL

HAL – HAL
 “keimanan” dan “keraguan”  merupakan suatu hal yang saling melengkapi, dan tidak perlu dipertentangkan, persoalannya adalah bagaimana kita mampu memanfaatkan keduanya menjadi suatu alat yang membawa kita untuk bisa meningkatkan kwalitas diri.
Dalam mempercayai suatu kepercayaan seringkali kita harus berhadapan dengan sebuah “titik-akhir” dimana kita tidak bisa lagi menanyakan lebih lanjut keabsahan kepercayaan itu yang akhirnya kita harus memilih antarapercaya atau tidak percaya.
Setengah percaya adalah sebuah kesemuan belaka, karena pada akhirnya akan menjadikan seseorang bisa bersifat dogmatis, fanatik atau sebaliknya menjadi ragu dan sinis, plin-plan atau pun bersikap tidak mau tahu.
Hakekat dari suatu kepercayaan yang tidak diketahui hanya akan menjadislogan dan alat yang berurusan dengan duniawi saja dan berakhir pada menurunnya nilai dari kepercayaan itu karena ketidaktahuan akan ketidaktahuan.
Mengapa kita  percaya terhadap sesuatu kepercayaan  tapi kepercayaan  tersebut tidak  kita ketahui?, sebaliknya, dan kita tidak percaya terhadap suatu kepercayaan karena kepercayaan tersebut kita percayai.
Untuk dapat memahami dan mempercayai suatu kepercayaan kita harusmenyaksikan dan memahami kepercayaan itu, dengan kata lain kita harus mengetahui mana hakekat dan mana yang hanya sebagaikemasan.
Untuk menyaksikan kita perlu bimbingan, kalau kepercayaan itu tidak bisa disaksikan yang timbul adalah, kebingungan dan keraguan,
Seiring dengan kebersamaan kita, saya menghaturkan permintaan maaf sedalam-dalamnya kalau ada HAL-HAL dari saya yang tidak berkenan, tidak ada maksud untuk mengurui tapi marilah kita berbagi yang saya harapkan semoga kebersaman ini bisa membawa manfaat untuk kita bersama.
Salam : Zulkarnain Bandjar

HAL HAJI

HAL HAJI
Haji bukan mutlak punya agama islam, karena sebelum nabi muhammad, nabi-nabi yang terdahulu juga melakukan haji, disini haji mempunyai arti sebagai napak tilas atau mengenang kembali perjalanan manusia (diri kita) pada masa lalu yaitu :
  1. Napak tilas untuk mengenang pertemuan nabi adam dengan siti hawa, diceritakan siti hawa berjumpa kembali dengan nabi adam di bukit safa dan marwa semenjak mereka diturunkan dari surga, kemudian setelah berjumpa siti hawa meminta kepada nabi adam untuk mengulang saat-saat mereka menikmati kenikmatan berada di surga dulu maka diajaklah ke bukit rahman yang ada di padang arafah dan seterusnya, dan seterusnya.
  2. Napak tilas untuk mengenang pertemuan kita dengan saudara rahasia kita di dalam kandungan ibu (alam shagir), karena dulu kita bersama saudara rahasia kita saling kenal, bermain bersama, tapi semenjak putus tali silaturahim (digunting tali pusar waktu kita bayi) maka saudara rahasia kita menjadi gaib, tapi  saat-saat  terakhir sebelum kita akan hadir dimuka bumi saudara rahasia kita mengajak kita untuk mengenali tempat-tempat dimana kita bisa berjumpa kembali dengannya, inilah yang mau kita buktikan disana.
  3. Napak tilas isra miraj nabi Muhammad mulai dari madinatul munawarah, makatul mukarramah, aqsatul mukassafa, baitul atik, baitul muqadis, baitul arsila sampai ke arash bertemu dengan Allah swt hingga balik lagi ke madinatul munawarrah atau kalau dalam dimensi yang lain kita sendiri pernah melakukan miraj makrifatullah di alam kandungan bapak (alam gaib) dan miraj awal di alam kandungan ibu (alam shagir) ini yang mau kita ulangi lagi disana.
Inilah hakekat dari haji, oleh karenanya wajib bagi kita untuk mempelajari ilmu ini sebelum malakukan pembuktian disana dan belajarlah pada guru-guru yang mursyid dan berpengalaman karena mereka bisa melintasi jarak dan waktu untuk sampai kesana (bukan belajar manasik haji)
Sebagaimana kita ketahui haji di wajibkan bagi yang mampu (menguasai ilmunya) ini adalah panggilan (undangan) dan siapa-siapa yang diundang harus bertemu dengan orang yang mengundang.
Disana disebut sebagai tanah haram karena itu hakekat dari nyawa=baqa=akhirat, dalam dimensi ini apa saja yang gaib bisa terlihat, akhirat mempunyai arti “pembalasan” untuk pensucian diri, inilah kampung akhirat, disinilah rumah kita (baitullah), Sedangkan diluar tanah itu disebut tanah halal jasad=fana=dunia.
Rukun haji seperti, tawaf, sa’I, wukuf.. ada dalam diri manusia, begitu juga baitullah, hajar aswat, dll sudah tersedia dalam diri tinggal kita menggunakan saja, yang bisa menggunakan hanya orang yang sudah berumah tangga oleh karenanya rumah tangga disebut haji kecil.
Mengapa orang yang belum berumah tangga jika ke haji disebut haji sunah?
Mengapa wanita tidak di haruskan mencium hajar aswat?
Ini menunjukan kesamaan maksud dari rukun haji dengan pelaksanaan dalam berumah tangga.
Yang membedakan haji dengan umroh adalah wukuf, karena inti haji ada di wukuf, dalam wukuf ada hal yang maha penting yang akan terjadi, tapi ini hanya bisa di dapat bagi mereka yang sudah maqom atau yang memang mendapatkan hidayah untuk bisa menyaksikannya. Dari kata arafah (mengenal) mengisaratkan ditempat ini kita akan mengenal, bertemu dengan tuan rumah yang telah mengundang kita untuk hadir,
BAHAN RENUNGAN
Baitullah selama 24 jam setiap harinya tidak pernah sepi dari orang-orang yang bertawaf, sekali dalam setahun yaitu pada tanggal 9 dzulhijjah diarahkan semua orang untuk menuju ke padang arafah meninggalkan baitullah, pada kesempatan ini dimanfaatkan untuk mengganti kiswah, sementara mereka yang di arafah duduk-duduk mulai dari fajar hingga petang, di atas padang arafah ada jabal rahman (bapak)yang di atas bukit ada tugu besar putih (….) mengarah ke jabal rahim baitullah yang sedang di buka bajunya (kiswah) dalam baitullah ada hajar aswat (…) dan seterusnya…. Hal-hal ini kita kaitkan dengan … Nabi mengatakan “haji=wukuf di arafah”  selalu tanggal 9 dzulhijjah, semua disuruh duduk (menunggu) tuan rumah mau datang, siapa yang bisa menemukan.. aku sembunyi ditempat yang terang .. jam 12 teng….
Matahari persis diatas kepala, panas tak terkira, semua di perintah untuk masuk ke tenda… Sekejap saja … disini anugrah itu diberikan …. Nikmat … nikmatnya penyaksian ..  tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.. ..   ..   ..

HAL ISTINJA

HAL ISTINJA
Istinja adalah hal yang berhubungan dengan kotoran atau najis, sholat berkaitan erat dengan istinja karena jika istinja tidak benar, wudhunya tidak sah akhirnya sholatnya batal, begitukah?
Kalau demikian berarti istinja sangat penting untuk kita pahami karena kalau istinja salah maka semuanya ikut salah.
Ulama sufi mengatakan “bagi mereka yang tidak mengerti maka air satu lautanpun tidak akan mampu untuk membersihkan diri mereka dari najis“ ini mengambarkan seakan-akan istinja itu sulit, tapi “bagi yang mengerti air satu gelas saja sudah cukup untuk membersihkan“
Mengapa dikatakan demikian?
Selama ini kebanyakan orang mengartikan istinja sebatas membersihkan kotoran fisik yang melekat pada dirinya, mereka mengira kalau sudah mereka bersihkan kotoran tersebut sehingga hilang rupa, warna dan rasanya maka mereka sudah suci padahal mereka lupa kalau yang mereka bersihkan itu tadinya adalah ampas dari apa yang mereka masukan kedalam tubuh mereka.
Disinilah letak masalahnya, bahwa selama ini mereka sibuk dengan istinja akhir (setelah menjadi ampas) tapi istinja awal (makanan yang mereka makan) tidak mereka perhatikan.
Apakah istinja awal itu?
Istinja awal adalah ketika kita mensucikan apa–apa yang akan kita makan, mulai dari makanan (rezeki) yang kita cari, apakah sudah suci atau ada hak orang lain yang ikut pada makanan itu, karena apakah mungkin ketika makanan yang kita masukan kedalam diri berasal dari barang yang bukan hak kita atau barang haram kemudian bisa kita sucikan dengan hanya menghilangkan rupa, warna dan rasa saja?
Suatu saat..
Ketika kita sedang menghadapi makanan yang telah dihidangkan, tentunya kita tidak tahu asal muasal makanan itu hingga ada di piring kita seperti, apakah ayam yang kita makan itu di sembelih dengan benar, atau mungkin juga ayam itu mati sebelum disembelih (bangkai), atau lauk pauk lainnya yang ada di piring kita, apakah sudah benar cara mendapatkannya.
Nah! Disinilah kita harus mensucikan dulu semuanya sebelum masuk kedalam diri.
Bahwa makanan atau rezeki yang ada dihadapan kita memang kita yang cari tapi semua itu bukan kita yang punya, kita harus minta izin kepada yang punya, apa kita pikir barang yang bernyawa yang ada dihadapan kita itu iklas kita makan jasadnya? Ingatlah bahwa makanan itu semua nantinya yang akan menjaga dan memelihara diri kita, tubuh kita, jiwa kita, supaya sehat dan segar, karena nantinya makanan yang masuk itu akan diproses oleh tubuh kemudian saripati dari makanan tadi diserap oleh jantung untuk kemudian diedarkan keseluruh tubuh dan akan menjadi “ NUR ”yang masuk ke sel sperma kita, ke hati, ke jantung ke darah ke semua organ tubuh kita untuk membentuk karakter kita dan menerangi pikiran kita.
Bagaimana jadinya kalau yang masuk itu bukan hak kita, apa tidak pikirkan efeknya nanti untuk diri dan untuk turunan kita?
Tuhan tidak pernah mendholimi umatnya tapi kitalah yang telah mendholimi diri kita dengan diri kita.
Saya lanjutkan..,
Sisa dari saripati makanan tadilah yang akan menjadi kotoran atau disebut rumput turmain yang kemudian kita buang melalui dubur sebagai najis.
Najis ini bukan tempatnya di bumi walau sekarang bumi telah menerimanya, memangbumi kita ini bergelar mukmin yang sabar, jadi apapun yang kita berikan sekalipun kotor akan diolah untuk kemudian dipersembahkan kepada kita hasil yang baik-baik saja, tapi kita perlu ingat bahwa bumi mengharhagai kita karena kita adalah khalifah yang memerintah di muka bumi, tapi itu kalau amanah sebagai pemerintah (khalifah) bisa kita pertanggung jawabkan, karena pemerintah yang baik itu tidak “mentang-mentang”  tapi bisa mengenal siapa yang di perintahnya, apakah kita sudah mengenal siapa bumi ini? Atau minimal Bertegur sapa dengannya?
Ingatlah, Semua ada hitung-hitunganya, tidak ada yang gratis di muka bumi ini,sudah berapa banyak kotoran yang kita berikan kepada bumi ini semenjak pertama kali kita hadir di bumi? Apakah kita pikir bumi mau menerimanya begitu saja? Dimanakah harus kita tempatkan kotoran ini agar suatu saat kotoran ini tidak menutup jalan kita untuk kembali?

SERBA 7


SERBA 7
Tujuh lapis langit, tujuh lapis bumi, tujuh tingkat surga, tujuh tingkat neraka, tujuh alam, tujuh kali tawaf, tujuh martabat nafsu, tujuh pintu kematian, tujuh ayat dalam ummul quran, tujuh tajali  tuhan dan tujuh tajali manusia kembali, dengan tujuh cara untuk fana yaitu :
LA BASHIRUN
LA SAMIUN
LA MUTAKALLIMUN
LA KADIRUN
LA MURIDUN
LA ILMUN
LA HAYUN
BIL HAQI ILLALLAH

5 HAL MENDASAR

ALLAH, MUHAMMAD, ISLAM, ALQURAN DAN SHOLAT

ALLAH adalah nama,  tuhan derajatnya,  dan hakekatnya adalah Zat, Zat inilah yang haq, sebelum ada awal dan sebelum ada apa yang namanya “tidak ada apa-apa” hanya DIA semata-mata, kemudian di tajalikannya nur Allah ini, dari kata Allah yaituAlif, Lam, Lam Ha mengartikan Allah, Lillahi, Lahu, Hu semua kembali kepada ZatuliHaq, Tasjid pada kata Allah mengartikan Nur ala Nur yang artinya diatas nur ada nur inilah ZatullHaq itu, bukankah jelas dikatakan Qul Hu Allahu Ahad = katakan DIAallah itu Satu? Atau Bismillahilazi La Illallah Illa HU = Dengan nama Allah tapi Tidak ada Allah Kecuali DIA, ini semua mengartikan bahwa dengan nama Allah lah maka kalian mengenalKU, bukankah Nama dengan yang punya nama itu berbeda? Lalu kenapa kita selalu permasalahkan tentang nama ini? Bisa saja dengan Zat yang sama tapi orang lain menyebutnya dengan nama yang berbeda bukan? Apakah ini salah? La sautin = Tidak ada nama yang terucap  Wa La Harfun = dan tidak ada huruf yang bisa ditulis,  itulah hakekatnya ZATULLHAQ.
MUHAMMAD itu Insan Kamil yaitu manusia yang sempurna, Muhammad disini bukanlah Muhammad Bin Abdullah yaitu Muhammad putra Abdullah, tapi Muhammad yang mempunyai arti yang sangat luas karena dia yang awal dan dia yang akhirdia yang buka dan dia yang tutup, bukankah dulu nabi adam bertobat dengan menyebutkan nama Muhammad? Ini menandakan bahwa sebelum ada nabi adam, Muhammad sudah ada, seluruh nabi-nabi yang ada hakekatnya adalah Muhammad, jadi salah kalau kita menyangka bahwa Muhammad sudah mati. karena dia ituRahmatan Lil Alamin = Rahmat bagi seluruh alam,  tidak mungkin kita yang dirahmati masih hidup sementara yang memberikan rahmat sudah mati bukan? Wa’lamu ana fikum Rasullullah = Sesungguhnya Muhammad ada dalam diri setiap manusia, jadi jelas bagi kita bahwa Muhammad bukan jasmani saja tapi ada Muhammad Rohani sebagaimana dalam syahadat Rasul, Muhammad bin Abdullah telah bersaksi : “Wa ashadu anna Muhammadarasullullah” bukan “Wa ashadu anna Rasullullah” berarti dalam Muhammad ada Muhammad.
ISLAM itu Universal mencakup seluruh kehidupan umat manusia, Islam sudah ada sejak permulaan manusia ada dimuka bumi, karena Islam adalah norma-norma agama yang luhur, tetapi arti islam yang selama ini telah kita berikan sebagai salah satu agama yang muncul pada abad ke 6 masehi dengan perlambangan dan tatacara beridahnya sudah mengklsifikasikan umat manusia apalagi dengan adanya beberapa dalil yang telah diartikan secara “Extrem” dengan mengkafirkan orang lain diluar ajaran agama Islam, Apakah adil ketika ada orang yang berahlaq baik lantaran hanya berbeda ajaran menjadi kafir? sesungguhnya Islam tidak sesempit yang mereka pikirkan, dilihat dari kata ISLAM yaitu, Alif, Syin, Lamalif, Mim artinya Alif melambangkan Anna Allah Hu Ahad = ZatullHaq, Syin = Selamat, Lamalif = Laillaha illallah dan Mim = Muhammadrasullullah jika dirangkum menjadi = Allah menyelamatkan orang yang menyebut Laillahaillallah Muhammadarrasullullah, (Laillahaillallah = Diri batin, Muhammadrasullullah=Diri Lahir) kalimat ini kita jabarkan lagi menjadi “Allah menyelamat orang yang menjaga dirinya secara lahir dan batin” maksud akhirnya ditujukan bagi semua umat manusia untuk memelihara diri lahir dan batinnya.
AL-QUR’AN bukan sebagai kitab suci umat islam tapi umat manusia di muka bumi ini hanya berupa buku atau benda mati yang berisi petunjuk untuk menjelaskan tentang Al-qur’an yang hidup yang ada pada diri manusia, berbicara tentang manusia = berbicara tentang alam semesta = berbicara tentang tuhan, karena ini semua kait – terkait, jadi Al-qur’an yang hiduplah yang harus kita tanamkan dalam dada bukan al-qur’an yang berupa buku yang kita persoalkan, dalam Al-quran ada Al-quran artinya Alquran tidak bisa di artikan secara harfiahnya saja, ada Al-quran yang tersembunyi yang hanya dapat dipahami oleh mereka yang mendapatkan hidayah, kalau saja ilmu Al-quran ini tertulis dan bisa dibaca maka semua orang cukup dengan membaca sudah pasti memahami ilmunya, tapi lain teori lain prakteknya karena dalam praktek kita akan mendapatkan teori yang baru, inilah yang dimaksudkan dengan Alquran yang hilang tersebut yang harus kita cari, tidak terbatas kepada kata-katanya saja. Al-quran telah diartikan sebagai firman tuhan = kata-kata tuhan berarti tuhan berbicara apa yang muncul dipikiran kita ketika mendengar tuhan berbicara?
SHOLAT bukanlah untuk kita menyembah tuhan seperti apa yang kita pahami selama ini karena tuhan tidak butuh disembah, ketika kita menyembah berarti ada yang kena sembah, sesuatu yang disembah selalu berada dihadapan orang yang menyembah sama artinya kita mengatakan tuhan itu bertempat, sedang tuhan tidak bertempat dan tidak ada dimana atau dimana tapi ada dimana-mana dan berlainan dengan apa-apa yang ada di alam semesta ini, sholat mempunyai arti kata “hubungan” artinya mendekatkan diri dengan tuhannya, tuhan ingin dikenal oleh karenanya sholat adalah untuk kita mengenal diriNYA dengan diriNYA yaitu diri rahasia tuhan yang ada dalam diri kita, hubungan dengan tuhan harus terjadi setiap saat dimanapun dan kapanpun karena setiap detik tuhan menunggu kita bukan hanya dalam lima waktu sholat saja, bukankah dalam perjalanan menerima perintah sholat ini tuhan menghendaki 50x dalam sehari? Apa ini cuma basa-basi tuhan saja? Bahwa inti sholat adalah mengenal diri, mengenal diri mengenal sholat mengenal sholat mengenal tuhan, kalau sudah mengenal tuhan apa kita masih perlu sholat juga?

7 HAL TENTANG RUMAH TANGGA

7 HAL TENTANG RUMAH TANGGA
1. Rumah tangga adalah satu bidang ilmu pengetahuan yang penting dan perlu untuk di pelajari bagi mereka yang menjalaninya, ilmu ini disebut ilmu nisa’i yang artinya perempuan, dengan ilmu ini kita bisa ciptakan manusia dengan kwalitas yang unggul karena didalamnya diajarkan semua tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses penciptaan manusia tanpa ditutupi.
2. Rumah tangga adalah induknya ilmu pengetahuan yang paling tinggi dan agung, karena didalamnya mengcakup segala hal yaitu, tentang ilmu kehidupan, tentang ilmu kematian, tentang mengenal diri dan mengenal tuhan semuanya lengkap, ibarat orang yang mau belajar dia sudah ada pulpen dan sudah ada bukunya tinggal dia menulis saja.
3. Rumah tangga adalah dasar utama kita untuk bisa beragama karena hukum sahnya suatu agama adalah bagi mereka yang sudah aqil baliq atau dewasa belum sempurna agama seseorang kalau belum berumah tangga karena mengenal dulu baru bisa percaya bukan? apakah mungkin bisa didapatkan nikmat mengenal tanpa berumah tangga?
4. Rumah tangga adalah ibadah yang paling tinggi karena mencakup semua aspek dalam rukun islam, yaitu, syahadatain, sholat, puasa, zakat dan haji begitu mulianya rumah tangga ini tapi sayang banyak orang yang belum maqom pada ilmu ini, kita bisa ketemukan kalau kita jeli bahwa semua permasalahan dalam agama bemuara pada rumah tangga.
5. Rumah tangga adalah qudrat dan iradatnya setiap mahluk yang ada di muka bumi ini, karena hal ini sudah tertanam dalam diri setiap mahluk walau dia tidak mempelajarinya, apakah ada yang mengajarkan binatang atau tumbuhan untuk berkembang biak? Atau mengapa orang tua kita begitu yakin kalau kita sudah menguasai hal ini sementara tidak pernah ada yang mengajarkan.
6. Rumah tangga adalah pintu untuk kita bisa kembali lagi menjadi manusia di muka bumi, ini adalah proses reingkarnasi pada level yang paling rendah, kita hanya bisa kembali melalui satu garis lurus yaitu keturunan-keturunan kita, istilah saya “ anak beranak cucu beranak nenek moyang “ 
7. Rumah tangga adalah anugrah tuhan yang paling tertinggi sebagai bukti cinta kasih tuhan terhadap umatnya, didalamnya kita bisa merasakan nikmat yang paling nikmat diantara nikmat-nikmat tuhan kepada kita melalui pasangan kita, maka wajib hukumnya bagi kita untuk menghantarkan pasangan kita merasakan anugrah tuhan yang satu ini.

7 HAL TENTANG SETAN

7 HAL TENTANG SETAN

1. Setan adalah mahluk ciptaan tuhan yang ditugaskan untuk menguji keteguhan sumpah janji manusia  untuk tetap memegang amanah hingga amanah itu dikembalikan lagi pada tuhannya.
2. Setan adalah mahluk yang diciptakan tuhan yang bahan bakunya adalah diri tuhan juga sebagaimana manusia juga diciptakan, jadi tuhan tidak pernah bermusuhan dengan setan.
3. Setan adalah mahluk yang melambangkan tentang sifat-sifat yang tidak baik yang ada pada hati manusia yang membuat tertutupnya cahaya hati yang mengakibatkan seseorang tidak mempunyai iman.
4. Setan adalah mahluk yang tidak sempurna yang selalu mengharapkan seorang manusia untuk menyempurnakan dirinya karenanya ketika bertemu manusia setan itu sebenarnya malu dengan kekurangannya.
5. Setan hanya ada dalam pikiran manusia yang tidak beriman dan tidak pernah mampu untuk menampakkan dirinya kepada manusia kecuali manusia itu yang menginginkanya, artinya setan hanya bisa dilihat oleh setan itu sendiri.
6. Setan mempunyai alamnya sendiri, seperti manusia setan juga mempunyai kerajaan dan raja tertinggi dari setan itu adalah seorang manusia juga.
7. Ingatlah ..!!  jangan sampai ketika disebut nama setan hati kita bergetar karena takut karena itu adalah indikasi bahwa kita juga termasuk golongan dia karena yang boleh mengetarkan hati kita hanya nama tuhan.

7 HAL TENTANG KEMATIAN

7 HAL TENTANG KEMATIAN
  1. Kematian adalah salah satu bidang ilmu pengetahuan yang bisa dipelajari dari guru-guru yang pernah mengalami atau menjalaninya, kita harus bisa menaklukan kematian sebelum kematian itu menaklukan kita, kematian menjadi rahasia karena kita tidak mengetahuinya, akan dibawa kemana diri ini kalau kita tidak tahu arah tujuan kita setelah mati?
  2. Kematian adalah sesuatu yang tidak datang begitu saja tapi akan memberikan tanda-tanda sesuai dengan ilmu yang kita miliki pelakunya, kalau kita tidak mengenalinya maka dia akan memberitahukan melalui isyarat tapi bagi yang telah maqam maka dia akan datang langsung memberitahukan agar kita bisa persiapkan segala sesuatunya sebelum kembali.
  3. Kematian adalah sesuatu anugrah tuhan kepada umatnya karena kita akan merasakan kenikmatan yang teramat sangat melebihi kenikmatan saat kita bersetubuh, inilah yang dinamakan nikmat kiamat dan setelah itu akan ada hari kebangkitan atau awal dari kehidupan yang baru pada dimensi yang sama atau berbeda tergantung dari ilmu sipelakunya
  4. Kematian adalah sesuatu siklus dalam kehidupan yang maha panjang dan sering kita alami tapi kita lupakan karena akal pikiran kita dibatasi untuk mengingat hal-hal yang telah terjadi pada dimensi yang lain mungkin dulu sebelum jadi manusia kitapun pernah hidup sebagai jenis-jenis yang lain karena hakekatnya yang hidup takkan pernah mati hanya kita berganti alam saja.
  5. Kematian adalah bergesernya nyawa sebagai penyambung roh dengan jasad dalam diri kita, hakekatnya tidak ada nyawa atau roh yang keluar dari dalam diri karena sejatinya rumah roh adalah dalam diri manusia bukan terletak diluar diri kita, inilah yang harus kita pelajari dalam tidur atau pada saat sholat karena sesungguhnya dalam kondisi itu kita telah fana yang tersisa hanya hayat dan ilmu, permasalahannya adalah bagaimana kita bisa menjangkaunya.
  6. Kematian diawali dengan sakratulmaut yang walau terlihat sebentar tapi bagi yang menjalani sangatlah lama, dalam perjalanannya dihadirkan berbagai macam kerajaan-kerajaan dengan keindahan yang mempesona untuk menawarkan kita bergabung kealam mereka dan bagi mereka yang pernah mempelajarinya akan bisa melampauinya dengan dibimbing oleh guru mursyidnya.
  7. Kematian adalah kesempatan untuk kita meningkatkan mutu kehidupan menjadi yang lebih baik lagi karena inilah pintu reingkarnasi dan pada level yang tertinggi semua ini menjadi pilihan bagi sipelaku karena dengan ilmu yang dimilikinya dia bisa memanggil siapa yang dia kehendaki untuk hadir tapi bagi yang belum maqam ada istilah “anak beranak cucu beranak nenek moyang”.

7 HAL TENTANG KEYAKINAN

7 HAL TENTANG KEYAKINAN

  1. Keyakinan itu bukanlah diri kita karena keyakinan seseorang mengalami pasang surut sementara diri kita ya diri kita tidak ada pasang surutnya, kita harus bisa memisahkan mana diri kita dan mana keyakinan kita agar tidak dipermainkan oleh keyakinan karena selama ini keyakinan sudah mempermainkan diri kita dengan tidak main-main.
  2. Keyakinan itu di bentuk oleh keluarga, sejak kecil keluarga telah memberikan dokrin secara sistematis kepada kita mana yang benar dan mana yang salah menurut persepsi mereka yang bersumber kepada asumsi mereka, sementara asumsi adalah suatu hal yang diyakini kebenarannya berdasarkan pembuktian yang sangat terbatas.
  3. Keyakinan itu bisa juga dibentuk oleh peristiwa yang pernah kita alami dalam hidup, setiap peristiwa itu netral tidak mempunyai makna bahwa kitalah yang telah memberikan makna pada peristiwa itu kemudian makna yang telah kita berikan coba kita buktikan kebenarannya dengan mencari data-data pendukungnya setelah kita mendapatkan bukti maka keyakinan itu kita anggap sesuatu yang benar.
  4. Keyakinan itu telah membelenggu kita karena selama ini kita tidak mampu melampaui keyakinan kita, keyakinan telah menjadi landasan pijak seseorang untuk berfikir, selama ini kita berfikir sesuai dengan koridor keyakinan kita yang sudah kita adopsi karena kita sudah mengakui kebenarannya, bagaimana mungkin hal yang sudah kita akui kebenarannya tapi tidak kita mempercayainya?
  5. Keyakinan itu awalnya kita bentuk, melalui proses yang berulang-ulang keyakinan itu masuk dan mengendap kemudian mengcristal di alam bawah sadar kita yang pada gilirannya kitalah yang dibentuk oleh keyakinan itu sendiri karena dia sudah menjadi aturan dalam kehidupan kita sehari-hari, dalam kondisi semacam ini akal sadar kita tidak bisa lagi mengalahkan akal bawah sadar yang sudah di isi dengan energi.
  6. Keyakinan itu ibaratnya sebuah candu karena akan membuat orang yang didalamnya merasa ketagihan, tidak bisa lepas dari keyakinan itu dan pada level tertentu keyakinan itu bisa membuat orang lupa diri karena terlalu terobsesi dengan keyakinan mereka hingga tidak bisa mengontrol kondisinya lagi, bertingkah seperti orang gila karena nuansa keyakinan sudah meracuni pikiranya.
  7. Keyakinan itu harus dirubah, manakala keyakinan itu sudah merugikan kita karena kita harus tahu cara kerja keyakinan kepada kita agar kita bisa mengarahkan keyakinan itu kepada hal-hal yang menguntungkan diri kita, karena tidak mungkin dengan keyakinan yang sama kita akan mendapatkan hasil yang berbeda tapi apakah mungkin kita bisa merubah keyakinan kalau monster itu kini telah menjadi raksasa?

Tidak ada komentar:

Poskan Komentar



Tidak ada komentar:

Posting Komentar